BANDUNG – Ikatan Keluarga Alumni Fakultas Hukum (FH) Universitas Pasundan (Unpas) meminta tahapan pemilihan Rektor Unpas digelar secara terbuka. Selain itu pemilihan pun melibatkan partisipai aktif dari alumni berbagai fakultas.
Sekretaris IKA FH Unpas, Boyke Luthfiana Syahrir berharap proses pemilihan Rektor Unpas dilakukan secara terbuka dan melibatkan partisipasi aktif para alumni di berbagai fakultas. Diketahui, para alumni ini memiliki kepengurusan resmi di bawah Ketua Umum IKA Unpas, yang juga masih menjabat sebagai Rektor UNPAS aktif, Eddy Jusuf.
“Saya berharap proses penjaringan dan pemilihan Rektor Unpas ini melalui tahaoan terbuka. Memang keputusannya nanti ada di tangan Ketua Pengurus Besar Paguyuban Pasundan. Kami hargai. Tetapi akan lebih elok jika prosesnya itu diketahui publik, misalnya para calon, rekam jejaknya, hingga lolos tidaknya calon,” kata Boyke di Bandung, Rabu 20 September 2023.
Menurut Boyke, sebagai orang yang lahir daru Unpas, dirinya berharap pengganti dari Rektor Unpas saat ini adalah salah satu alumni terbaik yang dimiliki kampus. Tentu dengan rekam jejak prestasi yang luar biasa. Boyke menunjuk nama Teddy Subarsyah untuk bisa menjadi Rektor Unpas periode 2023-2028. Terlebih, Teddy Subarsyah merupakan alumni FH Unpas yang tumbuh dan besar dari kampus ini.
“Tentu IKA FH Unpas berharap Prof Subarsyah yang jadi (Rektor Unpas). Prestasi dan integritasnya tak tergantikan. Dari awal sampai akhir memiliki jabatan strategis di Unpas. Networking-nya juga bagus. Jadi tidak salah menjadi rektor. Apalagi infonya ada beberapa calon rektor yang bukan alumni,” jelasnya.
Boyke menyatakan kesiapannya untuk melakukan audiensi dengan Ketua Paguyuban Pasundan berdasarkan arahan Ketua IKA FH Unpas Rohman Hidayat. Pihaknya ingin menyampaikan aspirasi dan masukan dari alumni FH Unpas.
“Memang saya menunggu arahan Ketua IKA FH untuk melakukan komunikasi dengan Ketum PB Paguyuban Pasundan yang akan memutuskan siapa Rektor Unpas mendatang. Audiensi itu kita akan tahu tata cara pemilihan rektor. Apakah memakai metode sama atau berubah. Lalu acuannya apa, karena kami khawatir berdasarkan like and dislike. Tetapi kami percaya integritas yang akan menilai prestasi atau prasyarat para calon,” ungkapnya. (*)