close
KABARBANDUNG
  • HOME
  • KABAR KOTA
  • KABAR PERSIB
  • KABAR JABAR
  • KABAR NUSANTARA
  • SERBA SERBI
  • INDEKS
No Result
View All Result
Senin, 2 Oktober 2023
  • HOME
  • KABAR KOTA
  • KABAR PERSIB
  • KABAR JABAR
  • KABAR NUSANTARA
  • SERBA SERBI
  • INDEKS
No Result
View All Result
KABARBANDUNG
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Terkait Dualisme Musda Golkar Kota Bekasi, Ini Penjelasan Plt Ketua

Mahyr A.
Sabtu, 30 Oktober 2021 - 21:59:44
in Uncategorized
Terkait Dualisme Musda Golkar Kota Bekasi, Ini Penjelasan Plt Ketua
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Jawa Barat Aria Girinaya yang jug Plt Ketua Partai Golkar Kota Bekasi mengatakan, dualisme musda DPD Partai Golkar Kota Bekasi terjadi karena kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan mempertemukan dua kubu. Ketua Umum Partai Golkar Airlanggar Hartarto sampai memberikan amanat supaya masing-masing kubu yang mencalonkan diri.

Diketahui, dua kubu yang bertarung adalah Ade Puspitasari dan Nofel Saleh Hilaby.

Giri membantah tudingan sebagai aktor di balik terjadinya dualisme musda. Dia memastikan menghadiri dua musda tersebut secara normatif untuk menjaga kondusivitas di internal partai dan Kota Bekasi.

Giri mengungkapkan, musda akhirnya diputuskan digelar pada 29 Oktober 2021 di Graha Bintang Mustika Jaya

“Kedua belah pihak, yaitu Ade Puspitasari dan Nofel Saleh Hasby menyetujuinya. Kedua pihak dipersilahkan untuk merebut dukungan para Pengurus Kecamatan (PK),” kata Giri kepada wartawan di Bandung, Sabtu 30 Oktober 2021.

Giri mengatakan, pada saat perjalanan musda, pihak Nofel merasa tidak diberikan ruang cukup untuk ikut masuk arena musda. Dia pun membawa pasukan pengamanan dari Baladhika dan pihak luar.

“Saya bilang, kalau mau masuk di musda, tidak perlu pengamanan luar karena di dalam pun ada pengamanan internal. Akhirnya Nofel dan sejumlah timnya bisa masuk. Saat pembukaan, saya sampaikan bahwa Ketum (Airlangga Hartarto) meminta menjaga kondusivitas, tdk boleh ada benturan karena Golkar sedang bagus,” jelasnya.

Melihat situasi musda, Giri memeriksa kesiapan kepada Steering Committee dan ketua penyelenggara musda, ternyata situasi dinyatakan kondusif. Karena itu, dia mengamanatkan musda bisa tuntas sesudah Salat Jumat atau sebelum Ashar. Terlebih ada tim pendamping dari DPD Partai Golkar Jabar yang memang dikenal sebagai penyelenggara musda yang kondusif.

“Setelah pembukaan, saya berangkat ke Jakarta,” katanya.

Namun saat di perjalanan, Giri mendapat protes dari kubu Nofel bahwa terjadi sedikit kericuhan. Giri pun meminta Nofel menghindari konflik karena dikhawatirkan terjadi kericuhan besar.

Ternyata ada kabar berikutnya bahwa Nofel menyebutkan akan melaksanakan musda di tempat lain, yakni Hotel Horison Kota Bekasi. Nofel mengklaim telah mendapat persetujuan dari Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar Ade Ginanjar.

“Saya tegaskan, bukan saya yang mengizinkan melaksanakan musda di tempat lain. Memang penanggung jawab organisasi itu adalah ketua, sekretaris, dan bendahara. Kebetulan dari DPD Jabar tidak hadir. Kemudian Plt itu saya, sekretaris tidak ada.
Ketika butuh diskusi untuk memutuskan yang terbaik, saya harus memutuskan sendiri. Akhirnya saya berimprovisasi sendiri,” kata dia.

Giri kemudian mendapat permintaan supaya hadir untuk melihat pelaksanaan musda di Horison. Bahkan disebutkan massa musda tidak akan bubar kalau dirinya tidak hadir di lokasi. Melalui pertimbangan khusus, Giri akhirnya datang ke lokasi.

“Pas saya sampai, mereka euforia, saya disuruh menutup musda. Saya sih normatif. Saya persilahkan karena sudah ada petunjuk dari Jabar. Yang penting tidak ada gesekan, laksanakan sesuai aturan, uji materi di Mahkamah Partai. Lalu saya pulang,” tegasnya.

Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Jabar Achmad Hidayat menjelaskan, sesuai arahan pimpinan dan AD ART yang mengatur tata cara musda, Partai Golkar membuka ruang demokrasi seluas-luasnya bagi semua pihak. Namun karena di lokasi musda agak kurang kondusif, dikhawatirkan terjadi bentrokan yang berujung pada korban, berdasarkan arahan pimpinan dibuatlah kanalisasi politik. Terlebih kedua kubu sudah sulit untuk dipertemukan dalam satu forum.

“Daripada terjadi bentrok, maka musda diserahkan kepada mahkamah partai. Intinya kita akomodir kedua belah pihak, yaitu hak kader san demokrasi yang tidak tercederai. Golkar Kora Bekasi tetap kondusif. Ini pilihan pajit dari yang lebih pahit. Kalau bentrok, maka Golkar akan jadi bulan-bulanan pihak lain,” ungkap pria yang akrab disapa Uu ini.

Achmad menuturkan, sulitnya proses diperlihatkan saat Nofel ditolak melakukan pendaftaran, tidak ada verifikasi peserta, dan penyelenggara yang boleh masuk hanya pendukung Ade Puspita.

“Akibatnya kubu Nofel akan memaksa masuk forum musda untuk dapat memperjuangkan haknya. Di sini yang kita khawatir terjadi bentrokan. Artinya yang terjadi di Bekasi adalah demi menjaga nama baik Partai Golkar agar jangan sampai terjadi bentrokan yang tidak perlu,” paparnya.

Sebelumnya, perhelatan Musda Golkar Kota Bekasi Jumat (29/10/2021) terjadi dua versi yakni versi Graha Bintang yang menghasilkan Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, dan versi Hotel Horison yang memilih Nofel Saleh Hilaby.

Tags: musda golkarPartai golkar
Previous Post

Hasil Jaga Hutan, Koperasi Klasik Beans Mampu Ekspor Kopi ke Perancis

Next Post

Peneliti Telkom University Jadi Ilmuwan Terbaik Dunia

  • Denise Chariesta Bikin Heboh Lagi, Pamer Tubuh Tapi Puting Menonjol

    Denise Chariesta Bikin Heboh Lagi, Pamer Tubuh Tapi Puting Menonjol

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa IPB Gagas Resilient Ecotone untuk Keberlanjutan Hutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Daftar Terminal di Kota Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Parkir di Basement Alun Alun Ditarif Rp5.000

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • RBM Kota Bandung Berikan Bantuan Paket Nutrisi Untuk Penyandang Disabilitas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sipaku, Aplikasi Yang Akan Mudahkan Masyarakat Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hallway, Ruang Kolektif yang Jadi Ikon Baru Industri Kreatif Kota Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dari Sampah, Pria ini Buat Moge dan Vespa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ujung Rambut Perempuan Berhijab Terlihat, Bagaimana Hukumnya?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk, Intip Sejarah Nama Makanan Khas Bandung

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Recent News

Diinisiasi Kades dan Anggota Dewan, Rempug Warga Terdampak Pembangunan Capai Kesepakatan dengan SMAN 1 Cililin

Diinisiasi Kades dan Anggota Dewan, Rempug Warga Terdampak Pembangunan Capai Kesepakatan dengan SMAN 1 Cililin

Kamis, 28 September 2023 - 17:51:44
IKA FH Minta Pemilihan Rektor Unpas Digelar Terbuka

IKA FH Minta Pemilihan Rektor Unpas Digelar Terbuka

Rabu, 20 September 2023 - 17:18:59
Hadir di PVJ, Timezone Miliki Area Terluas di Bandung

Hadir di PVJ, Timezone Miliki Area Terluas di Bandung

Sabtu, 16 September 2023 - 19:44:02
Dedi Mulyadi: Saya Mah Tidak Siap Jadi Calon Gubernur, Tapi Jadi Gubernur.

Dedi Mulyadi: Saya Mah Tidak Siap Jadi Calon Gubernur, Tapi Jadi Gubernur.

Senin, 11 September 2023 - 17:30:25
KABARBANDUNG

© 2021 Kabar Bandung

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Beriklan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • KABAR KOTA
  • KABAR PERSIB
  • KABAR JABAR
  • KABAR NUSANTARA
  • SERBA SERBI
  • INDEKS

© 2021 Kabar Bandung

  • 2021 Nhra Helmet Rules
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.